Hack back adalah istilah yang mengacu pada tindakan defensif atau balasan di dunia siber, di mana pihak yang menjadi korban serangan siber (cyberattack) mengambil tindakan langsung untuk menyerang kembali peretas atau sistem yang menyerang mereka. Dalam konteks ini, hack back bisa melibatkan berbagai kegiatan, seperti:
- Melacak lokasi peretas: Berusaha mencari dan mengidentifikasi sumber atau asal serangan.
- Mengganggu operasi peretas: Mengambil tindakan untuk mengganggu atau merusak sistem, infrastruktur, atau jaringan yang digunakan oleh peretas.
- Mengambil data atau informasi kembali: Memulihkan data yang mungkin telah dicuri, atau melakukan serangan yang bertujuan untuk menghancurkan data di server penyerang.
- Menanamkan kode balasan: Menginfeksi sistem penyerang dengan malware atau alat lain yang bertujuan untuk merusak atau menghentikan operasinya.
Meskipun beberapa orang menganggap hack back sebagai tindakan bela diri di dunia maya, tindakan ini secara hukum sering dianggap ilegal di banyak negara karena dapat melibatkan pelanggaran terhadap privasi, hacking tanpa izin, atau merusak infrastruktur milik orang lain. Selain itu, risiko eskalasi konflik dan kesulitan dalam memastikan bahwa target balasan benar-benar adalah peretas yang sebenarnya membuat pendekatan ini sangat kontroversial.
