Order brushing, dalam dunia e-commerce, adalah praktik kecurangan yang dilakukan penjual untuk secara artifisial meningkatkan penjualan, peringkat, dan reputasi toko mereka.
Membuat pesanan fiktif menggunakan akun pembeli palsu atau bekerja sama dengan pihak lain untuk melakukan pembelian.
Mengirimkan barang ke alamat fiktif atau ke alamat mereka sendiri.
Menulis ulasan positif palsu untuk produk tersebut.
Menaikkan jumlah pengikut toko secara tidak wajar.
Dampak Negatif Order Brushing:
Order brushing dapat merugikan berbagai pihak berikut ini:
Pembeli: Tertipu oleh ulasan palsu dan peringkat toko yang tidak akurat, sehingga berpotensi membeli produk dengan kualitas yang tidak sesuai harapan.
Penjual lain: Persaingan tidak sehat karena toko yang melakukan order brushing memiliki keuntungan yang tidak adil.
Platform e-commerce: Kehilangan kredibilitas karena maraknya praktik kecurangan.
Upaya Mencegah Order Brushing:
Platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia memiliki sistem untuk mendeteksi dan menindak praktik order brushing. Brikut ini adalah beberapa upaya yang dilakukan:
Menganalisis aktivitas pembelian: Melihat pola pembelian yang tidak wajar, seperti banyaknya pesanan dari akun baru dengan alamat yang sama.
Memeriksa ulasan: Mencari ulasan yang mencurigakan, seperti ulasan dengan isi yang sama atau berasal dari akun yang baru dibuat.
Menerapkan kebijakan anti-brushing: Memberikan sanksi tegas kepada penjual yang terbukti melakukan order brushing, seperti pemblokiran akun atau pencabutan produk.
Kesimpulan
Order brushing adalah praktik curang yang merugikan berbagai pihak. Sebagai pembeli, penting untuk tetap kritis dan tidak hanya berpatokan pada peringkat dan ulasan toko. Solusinya adalah dengan melaporkan toko yang dicurigai melakukan order brushing kepada platform e-commerce.
Penulis: Lesunk Media
Disunting pada: 29 Februari 2024
Jangan lupa untuk membagikan url dari postingan ini! https://l.vausly.com/aiob
Podcast adalah sebuah rekaman audio digital yang didistribusikan melalui internet. Podcast dapat diakses dan didengarkan kapanpun dan di manapun melalui berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, dan komputer.
Istilah "podcast" berasal dari dua kata: "iPod" dan "broadcast". iPod adalah pemutar musik portabel yang populer di awal tahun 2000-an, sedangkan "broadcast" berarti siaran. Podcast pada dasarnya adalah siaran audio yang dapat diunduh dan didengarkan di perangkat portabel.
Definisi Podcast
Berikut beberapa definisi podcast dari berbagai sumber:
Apple: Podcast adalah serangkaian episode audio digital yang dapat diunduh dan didengarkan di perangkat portabel.
Wikipedia: Podcast adalah siaran audio digital yang dipublikasikan secara berkala dan dapat didengarkan secara on-demand.
Oxford Languages: Podcast adalah program audio digital yang tersedia secara online untuk diunduh dan didengarkan.
Karakteristik Podcast
Podcast memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari media audio lainnya, seperti:
Format digital: Podcast tersedia dalam format digital, sehingga dapat diunduh dan didengarkan di berbagai perangkat.
On-demand: Podcast dapat didengarkan kapanpun dan di manapun, tidak seperti radio yang memiliki jadwal siaran tertentu.
Berlangganan: Podcast dapat dilanggan, sehingga pendengar dapat menerima episode terbaru secara otomatis.
Topik yang beragam: Podcast membahas berbagai topik, mulai dari berita, hiburan, hingga edukasi.
Manfaat Podcast
Podcast memiliki banyak manfaat bagi pendengarnya, antara lain:
Sumber informasi: Podcast dapat menjadi sumber informasi yang menarik dan informatif tentang berbagai topik.
Hiburan: Podcast dapat menjadi media hiburan yang menyenangkan dan santai.
Edukasi: Podcast dapat menjadi alat belajar yang efektif untuk mempelajari berbagai hal baru.
Komunitas: Podcast dapat membantu pendengar untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.
Kesimpulan
Podcast adalah media audio digital yang populer dengan banyak manfaat bagi pendengarnya. Podcast dapat menjadi sumber informasi, hiburan, edukasi, dan komunitas bagi pendengarnya.
Penulis: Lesunk Media
Disunting pada: 29 Februari 2024
Jangan lupa untuk membagikan url dari postingan ini! https://l.vausly.com/daip
Dalam beberapa waktu terakhir, istilah "gay" dan "guy" telah menjadi pusat perbincangan di berbagai platform media sosial di Indonesia. Namun, pasalnya, masih ada sebagian orang yang masih mengalami ketidaktahuan dalam membedakan kedua istilah tersebut, bahkan menganggapnya hal yang sama. Untuk itu, mari kita telusuri lebih dalam tentang perbedaan antara "gay" dan "guy".
Pertama-tama, mari kita bahas istilah "gay". "Gay" merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang memiliki orientasi seksual terhadap individu yang sama jenisnya. Biasanya lebih ditunjukkan kepada seorang laki-laki yang memiliki ketertarikan seksual sesama laki-laki. Ini mencakup aspek emosional, romantis, dan seksual. Jadi, ketika seseorang menyatakan dirinya gay, itu menunjukkan bahwa dia tertarik kepada individu yang memiliki jenis kelamin yang sama dengannya.
Selanjutnya, mari kita bahas tentang "guy". "Guy" adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seorang pria dalam konteks yang umum dan netral. Ketika kita menyebut seseorang sebagai "guy", itu hanya berarti kita sedang membicarakan tentang seorang pria, tanpa ada kaitan dengan orientasi seksualnya. Istilah ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan tidak memiliki konotasi tertentu.
Kesimpulan
Dalam menghadapi perbedaan penggunaan kedua istilah ini, penting untuk memperhatikan konteksnya. "Gay" merupakan istilah yang spesifik terkait dengan identitas seksual, sementara "guy" lebih umum merujuk kepada jenis kelamin bahwa seseorang adalah pria. Dengan belajar lebih banyak dan sering membaca, kita dapat mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan lebih banyak lagi.
Penulis: Lesunk Media
Disunting pada: 28 Februari 2024
Jangan lupa untuk membagikan url dari postingan ini! https://l.vausly.com/gay
Keywords: gay, guy, perbedaan gay dan guy, halo guys,
Scamming, dalam konteks dunia digital, adalah praktik penipuan menggunakan kecerdasan dan kreativitas untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak etis. Scammer menggunakan teknik-teknik yang dibangun secara berpikiran strategis untuk mengambil uang, informasi, atau keuntungan lain dari orang lain secara tidak sah.
Image Source: Lesunk Media Archive
Scamming di dunia digital terbukti sangat banyak dan beragam, diantara contohnya termasuk:
Phishing: Scammer mengirimkan email atau SMS yang mengajukan link atau formulir untuk mengumpulkan informasi pribadi atau kredensial akun.
Romance Scam: Scammer mengusiri orang dengan kasih sayang dan meminta uang untuk kebutuhan yang tidak ada.
Investasi Saham Online: Scammer mengajukan investasi saham yang palsu atau mempengaruhi orang dengan keuntungan yang tidak ada.
Loteri Online: Scammer mengajukan loteri yang palsu atau mempengaruhi orang dengan keuntungan yang tidak ada.
Scamming dapat menyebabkan kerugian yang besar, karena scammer sering menggunakan teknik yang efektif dan menarik. Scammer dapat membuat website yang mirip dengan situs asli, menggunakan nama yang familiar, atau mengirimkan email yang membawa kesan nyaman dan nyaman.
Untuk mencegah diri dari kasus scamming, Anda dapat melakukan beberapa langkah seperti:
Tidak menghubungi orang yang tidak dikenal secara langsung untuk membayar uang atau mengirimkan informasi pribadi.
Memeriksa kesempatan investasi secara berkala dan memeriksa sumber informasi yang terpercaya.
Memeriksa sertifikat dan sertifikasi dari perusahaan yang menawarkan loteri online.
Memeriksa alamat website dan nama perusahaan yang menawarkan produk atau layanan.
Scamming adalah masalah yang serius dan banyak menimbulkan kerugian bagi orang-orang banyak. Dengan memahami apa itu scamming dan cara mencegahnya, Anda dapat lebih aman dalam menjalankan kehidupan digital Anda dengan nyaman.
Kesimpulan
Scamming adalah praktik mendapatkan keuntungan dengan cara tidak etis dan mendasari dalam dunia digital. Scammer menggunakan teknik-teknik yang efektif untuk mengambil uang, informasi, atau keuntungan lain dari orang lain secara tidak sah. Untuk mencegah diri dari scamming, Anda dapat melakukan beberapa langkah seperti menghindari orang yang tidak dikenal secara langsung, memeriksa sertifikat dan sertifikasi, dan memeriksa alamat website dan nama perusahaan yang menawarkan produk atau layanan.
Penulis: Lesunk Media
Disunting pada: 18 Februari 2024
Jangan lupa untuk membagikan url dari postingan ini! https://l.vausly.com/scam
Dalam era digital seperti sekarang ini, kita sering kali mendengar istilah "phishing". Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan phishing? Phishing adalah upaya penipuan daring yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi keuangan lainnya dengan menyamar sebagai institusi resmi atau entitas terpercaya. Penjahat dunia maya yang melakukan phishing ini menggunakan berbagai cara licik untuk memperdaya korban, mulai dari email palsu, situs web palsu, pesan teks, hingga panggilan telepon.
Image Source: Lesunk Archive
Cara Kerja Phising
Cara kerja phishing sangat sederhana namun merugikan. Para pelaku akan mengirimkan pesan atau email yang terlihat seolah-olah berasal dari perusahaan yang sah atau lembaga keuangan terkemuka. Mereka akan meminta Anda untuk mengklik tautan yang terdapat dalam pesan tersebut dan memasukkan informasi sensitif Anda, seperti nama pengguna, kata sandi, atau nomor kartu kredit. Setelah mendapatkan informasi tersebut, para pelaku dapat dengan mudah melakukan tindakan kriminal, seperti pencurian identitas atau penipuan keuangan.
Cara Menghindari Phising
Agar terhindar dari ancaman phishing, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, selalu waspada terhadap pesan atau email yang meminta informasi pribadi, terutama jika dikirimkan secara tiba-tiba dan tanpa permintaan sebelumnya. Kedua, periksa alamat email pengirim dan URL situs web dengan cermat. Pastikan bahwa mereka sesuai dengan institusi atau perusahaan yang diklaim. Ketiga, hindari mengklik tautan atau lampiran dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, phishing merupakan ancaman serius di dunia maya yang dapat mengancam keamanan dan privasi data pribadi kita. Untuk melindungi diri dari serangan phishing, penting bagi kita untuk selalu meningkatkan kesadaran akan risiko ini dan mengikuti langkah-langkah perlindungan yang telah disarankan. Dengan demikian, kita dapat menjaga informasi pribadi kita tetap aman dan mengurangi risiko menjadi korban kejahatan daring.
Penulis: Lesunk Media
Disunting pada: 13 Februari 2024
Jangan lupa untuk membagikan url dari postingan ini! https://l.vausly.com/phis
Mungkin Anda pernah mendengar istilah "spaming" dalam konteks internet, tetapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan spaming? Spaming merujuk pada praktik mengirimkan pesan yang tidak diinginkan atau tidak diminta kepada sejumlah besar orang secara massal. Ini adalah tindakan yang seringkali dianggap mengganggu dan mengganggu.
Image Source: Lesunk Media Archive
Biasanya, spaming dilakukan melalui email, di mana seseorang atau sebuah organisasi akan mengirimkan pesan-pesan yang berisi promosi, penawaran, atau informasi lainnya kepada daftar email yang besar, tanpa izin dari penerima. Tujuan dari spaming seringkali adalah untuk mempromosikan produk atau layanan secara agresif tanpa memedulikan kepentingan atau preferensi penerima.
Namun, spaming tidak terbatas hanya pada email. Praktik ini juga dapat terjadi di media sosial, di mana pengguna mengirimkan pesan berulang kali atau memposting konten yang tidak relevan atau mengganggu secara berlebihan. Selain itu, spaming juga dapat terjadi dalam bentuk komentar di blog atau forum, di mana seseorang secara berulang kali memposting pesan yang tidak relevan atau mengganggu.
Penting untuk dipahami bahwa spaming bukan hanya mengganggu, tetapi juga dapat merugikan. Terutama dalam konteks email, spaming dapat membanjiri kotak masuk seseorang dengan pesan-pesan yang tidak diinginkan, menyebabkan kehilangan waktu dan produktivitas. Selain itu, spaming juga dapat mencoreng reputasi sebuah perusahaan atau organisasi jika pesan-pesan yang dikirimkan dianggap mengganggu atau tidak etis oleh penerima.
Untuk melindungi diri dari spaming, penting untuk selalu waspada terhadap pesan-pesan yang tidak diinginkan atau tidak diminta, baik melalui email maupun media sosial. Gunakan fitur-fitur keamanan yang disediakan oleh penyedia layanan email atau platform media sosial untuk memfilter atau memblokir pesan-pesan yang dianggap sebagai spaming. Selain itu, hindari untuk memberikan informasi pribadi atau kontak kepada pihak yang tidak terpercaya, karena hal ini dapat meningkatkan risiko menerima pesan-pesan spam di masa mendatang.
Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif dari spaming, diharapkan pengguna internet dapat lebih waspada dan proaktif dalam melindungi diri dari praktik-praktik yang mengganggu dan merugikan ini.
Penulis: Lesunk Media
Disunting pada: 11 Februari 2024
Jangan lupa untuk membagikan url dari postingan ini! https://l.vausly.com/spam
Dalam dunia teknologi, istilah perangkat "kentang" telah menjadi ungkapan yang umum digunakan untuk menyebut perangkat low-end atau kurang bertenaga. Istilah ini mungkin terdengar tidak lazim bagi sebagian orang, tetapi digunakan secara luas di komunitas pengguna teknologi. Mari kita telusuri mengapa perangkat yang kurang bertenaga ini sering diidentifikasi dengan istilah yang unik ini.
1. Performa yang Terbatas
Perangkat low-end seringkali memiliki spesifikasi teknis yang terbatas, seperti kapasitas RAM yang rendah, prosesor yang kurang cepat, dan ruang penyimpanan yang minimal. Sebagai hasilnya, mereka mungkin tidak dapat menjalankan aplikasi atau tugas yang lebih berat secara efisien. Istilah "kentang" digunakan untuk merujuk pada kinerja yang lambat dan kurang responsif dari perangkat tersebut, seperti ketika memasak kentang yang memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Keterbatasan dalam Menangani Aplikasi Berat
Perangkat "kentang" seringkali kesulitan menangani aplikasi atau permainan yang memerlukan daya komputasi tinggi. Pada saat pengguna mencoba menjalankan aplikasi atau game yang lebih canggih, perangkat tersebut mungkin mengalami lag atau bahkan crash. Ungkapan "kentang" mencerminkan ketidakmampuan perangkat tersebut dalam menangani tugas yang lebih rumit.
3. Tantangan dalam Pengalaman Pengguna
Pengguna perangkat low-end mungkin menghadapi tantangan dalam pengalaman penggunaan sehari-hari. Proses loading yang lama, aplikasi yang sering tidak merespons, dan keterbatasan fitur dapat menjadi penghambat untuk produktivitas dan kenyamanan pengguna. Dalam hal ini, istilah "kentang" menjadi simbol dari pengalaman pengguna yang kurang optimal.
4. Pembatasan Pengembangan dan Pembaruan
Perangkat low-end seringkali menghadapi kendala dalam mendukung pembaruan sistem operasi atau aplikasi terbaru. Keterbatasan perangkat keras menyebabkan pengguna sulit untuk menikmati fitur-fitur terbaru dan perbaikan keamanan. Sehingga, istilah "kentang" juga mencerminkan keterbatasan evolusi teknologi pada perangkat tersebut.
Kesimpulan
Penggunaan istilah "kentang" untuk merujuk pada perangkat low-end adalah cara yang kreatif dan merangkum dengan baik tantangan yang dihadapi oleh perangkat tersebut. Meskipun istilah ini mungkin terdengar candaan, kita seharusnya tidak menganggap remeh peran perangkat ini dalam mendukung akses teknologi bagi banyak orang. Dalam menghadapi keterbatasan ini, pengembang dan produsen perangkat terus berusaha untuk meningkatkan performa perangkat low-end agar dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.
Terima kasih sudah mengunjungi dan membaca arikel ini. Jangan lupa kunjungi juga artikel kami yang lainnya. Follow juga semua sosial mediaku yang lainnya!
Penulis: Lesunk Media
Disunting pada: 31 Januari 2024
Jangan lupa untuk membagikan url dari postingan ini! https://p.lesunk.com/kkI
Keyword: kentang, hp kentang, pc kentang, low device,
Dalam era digital seperti saat ini, karya-karya digital
semakin mudah untuk didistribusikan dan diakses oleh siapa saja. Hal ini
tentunya memiliki dampak positif, seperti memudahkan orang untuk mendapatkan
informasi dan hiburan. Namun, di sisi lain, hal ini juga dapat memicu
terjadinya pelanggaran hak cipta.
Pelanggaran hak cipta adalah tindakan penggunaan karya orang
lain tanpa izin dari pemiliknya. Hal ini dapat berupa salinan, penyebaran,
atau penggunaan karya tersebut untuk kepentingan komersial. Pelanggaran hak
cipta dapat merugikan pemilik karya, baik secara materiil maupun immaterial.
Untuk melindungi hak cipta karya digital, terdapat sebuah aturan
yang bernama Digital Millennium Copyright Act (DMCA). DMCA adalah sebuah
undang-undang yang diberlakukan di Amerika Serikat pada tahun 1998.
Undang-undang ini mengatur tentang hak cipta karya digital, serta mengatur
produksi dan penyebaran teknologi, perangkat, atau layanan untuk
mengantisipasi penggunaan karya digital yang memiliki hak cipta.
DMCA memberikan perlindungan hak cipta kepada karya-karya
digital, seperti Software, Musik, Film, Video, Buku, Artikel, Karya seni.
Hak cipta atas karya digital memberikan kepada penciptanya
beberapa hak, yaitu:
Hak moral: hak untuk diakui sebagai pencipta karya
Hak ekonomi: hak untuk menggunakan dan mendistribusikan karya
Ada beberapa cara untuk melindungi hak cipta atas karya digital,
yaitu:
Indonesia telah mengadopsi DMCA melalui
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Undang-undang ini
memberikan perlindungan terhadap hak cipta atas karya digital, termasuk karya
yang dibuat oleh orang asing.
Melalui DMCA, pemilik hak cipta dapat
mengirimkan pemberitahuan kepada pihak yang diduga melanggar hak ciptanya.
Pemberitahuan ini harus dikirimkan secara tertulis dan memuat informasi
tertentu, seperti:
Nama dan alamat pemilik hak cipta
Informasi tentang karya yang dilanggar
Pernyataan bahwa karya tersebut dilindungi hak cipta
Pernyataan bahwa pelanggaran hak cipta telah terjadi
Jika pihak yang diduga melanggar hak cipta
tidak melakukan tindakan untuk menghapus atau membatasi akses terhadap konten
yang melanggar hak cipta, pemilik hak cipta dapat mengajukan gugatan ke
pengadilan.
Dengan memahami DMCA dan cara melindungi hak
cipta, pencipta dapat menjaga karyanya dari pelanggaran.
Terima kasih telah berkunjung, jangan lupa untuk follow semua sosial media
kami. Baca juga artikel lainnya dari kami.
Penulis: Lesunk Media
Disunting pada: 5 Desember 2023
Jangan lupa untuk membagikan url dari postingan ini! https://s.id/1XSZL
Key: dmca, dmca takedown, copyright, hak cipta, digital millenium copyright act,
Zaman sekarang adalah era digital yang penuh dengan inovasi dan
perkembangan media sosial. Salah satu tren terkini yang sedang merajai dunia
online adalah konten video pendek. Aplikasi seperti TikTok, YouTube Shorts,
dan Instagram Reels semakin populer, menarik perhatian banyak orang. Dalam
artikel ini, kita akan membahas mengapa konten video pendek lebih disukai oleh
banyak orang, serta pengaruhnya terhadap kebiasaan mereka. Selain itu, kita
akan menganalisis dampak dari konten video pendek terhadap pemahaman informasi
yang setengah-setengah atau tidak lengkap karena durasi yang singkat.
Disclaimer, ini hanya sebuah analisis, penelitian, atau
pendapat sebagian orang saja, untuk fakta di lapangan mungkin tidak seperti
itu.
Mengapa Konten Video Pendek Lebih Disukai
Ada beberapa alasan yang memungkinkan bahwa mengapa konten
video pendek disukai, diantaranya adalah:
1. Tampilan Feeds yang Sederhana
Konten video pendek menawarkan format yang
sederhana dan langsung, memudahkan penonton untuk langsung terhubung dengan
pesan yang disampaikan.
2. Durasi Video yang Singkat
Dalam dunia yang serba cepat, video pendek
menghemat waktu penonton. Orang lebih suka mengonsumsi informasi dalam waktu
singkat dibandingkan dengan konten yang panjang.
3. Intensitas Kreativitas yang Tinggi
Nah, para pembuat konten dapat dengan mudah
mengekspresikan kreativitas mereka dalam video pendek, membuatnya menarik dan
seringkali menghibur.
4. Interaksi Sosial
Video pendek seringkali mendukung fitur
interaksi sosial seperti komentar, like, dan share, yang meningkatkan
keterlibatan pengguna.
5. Algoritma Platform
Algoritma platform seperti TikTok secara
efisien menyajikan konten yang relevan berdasarkan preferensi pengguna,
menarik mereka untuk terus mengonsumsi video pendek.
Pengaruhnya bagi Perkembangan Kebiasaan
Kemunculan konten video pendek telah
memengaruhi dan mengubah kebiasaan banyak orang dalam beberapa hal berikut:
1. Kurangnya Pemahaman Mendalam
Video pendek seringkali hanya memberikan gambaran umum atau hiburan singkat.
Hal ini dapat mengarah pada pemahaman yang dangkal terhadap topik yang
dibahas, membuat pengguna lebih cenderung mendapatkan informasi yang tidak
lengkap.
2. Gaya Hidup Instant Gratification
Penggunaan video pendek juga mendorong gaya
hidup "instant gratification," di mana pengguna mencari kepuasan segera
tanpa memakan waktu yang lama karna langsung ada di feeds.
Mungkin karena ini orang cenderung menjadi lebih
tidak sabar, menginginkan informasi yang cepat dan langsung. Ini bisa
berdampak pada ketidakmampuan mereka untuk fokus pada konten yang lebih
panjang (karna terlalu terbiasa dengan video pendek).
3. Konsumsi yang Berlebihan
Ketersediaan konten video pendek yang tak
terbatas dapat menyebabkan konsumsi yang berlebihan, mengurangi waktu untuk
aktivitas produktif lainnya. Bisa saja karena terlalu asyik dengan konten yang
disajikan jadinya mereka jadi lupa waktu.
4. Perubahan Gaya Penyampaian
Video pendek mempengaruhi cara kita belajar
dan memahami informasi. Secara tidak langsung, orang lebih terbiasa dengan
informasi yang disajikan dalam potongan singkat.
Kaitannya dengan Tiktokification di Sosial Media
Istilah "Tiktokification" mengacu pada
pengaruh yang dimiliki TikTok dalam mengubah perilaku pengguna sosial media.
TikTok telah menciptakan tren dengan video pendek yang menular ke platform
sosial media lain seperti Instagram dan YouTube.
1. Pengadaptasian Format
Instagram Reels dan YouTube Shorts adalah
contoh konkret dari bagaimana format video pendek telah menyebar ke platform
lain sebagai respons terhadap tren TikTok.
2. Persaingan Konten Pendek
Ini telah memacu persaingan
antarplatform untuk menarik pembuat konten video pendek yang populer,
menciptakan ekosistem yang semakin kompetitif.
3. Perubahan Algoritma
Algoritma platform sosial media
beradaptasi dengan perubahan ini, memprioritaskan dan menghadirkan konten
video pendek kepada pengguna lebih banyak daripada sebelumnya.
Resiko terhadap Efek Pemahaman Informasi yang Setengah-setengah
Konsumsi konten video pendek dapat memiliki
efek negatif pada pemahaman informasi. Pesan dalam video singkat seringkali
tidak tersampaikan secara lengkap, menghasilkan informasi yang
setengah-setengah. Ini dapat menyebabkan kesalahpahaman atau pemahaman yang
kurang mendalam.
Kesimpulan
Konten video pendek adalah tren besar dalam
dunia media sosial saat ini, dengan keunggulan dalam kesederhanaan,
kreativitas, dan waktu. Ini telah memengaruhi kebiasaan banyak orang,
mempercepat aliran informasi, dan menciptakan fenomena "Tiktokification" di
platform sosial media. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan dari
konten video pendek dapat mengakibatkan pemahaman yang kurang mendalam.
Sebagai konsumen yang cerdas, penting untuk menggunakan konten video pendek
dengan bijak dan memastikan bahwa kita tetap kritis dalam memproses informasi
yang kita terima.
Penulis: Lesunk Media Disunting pada: 9 November 2023, 21:17
Key: tiktokification, video pendek, tiktokification, media sosial, konten
digital, YouTube Shorts, Instagram Reels, pengaruh konten video pendek,
kreativitas digital, popularitas media sosial, konsumsi media sosial,
informasi singkat, facebook, twitter, vk.
Mengapa Jenis Iklan Pop Up Menjadi Sangat Dibenci dari Semua Iklan
Image Source: Lesunk Media Archive
Iklan Pop Up: Sebuah Tantangan dalam Dunia Periklanan Digital.
Iklan online telah menjadi bagian integral dari pengalaman internet kita.
Seiring dengan perkembangan teknologi, iklan pop up telah menjadi salah satu
jenis iklan yang sangat dibenci oleh pengguna internet. Dalam artikel ini,
kita akan menggali alasan mengapa jenis iklan pop up menjadi sangat dibenci
dan melakukan analisis mendalam terhadap fenomena ini.
Mengapa Iklan Pop Up Dibenci?
Ada banyak alasan yang menyebabkan iklan pop up dibenci, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengganggu Pengalaman Pengguna
Iklan pop up seringkali tampil secara
tiba-tiba dan mengganggu aktivitas online pengguna. Mereka muncul di depan
konten yang sedang dilihat, menghalangi pandangan, dan memaksa pengguna untuk
menutupnya sebelum melanjutkan. Ini merusak pengalaman pengguna dan
meningkatkan tingkat frustrasi.
2. Memperlambat Situs Web
Iklan pop up yang tidak dioptimalkan dengan
baik dapat memperlambat kecepatan situs web. Waktu pemuatan yang lama dapat
membuat pengguna meninggalkan situs sebelum melihat konten sebenarnya.
3. Kurangnya Relevansi
Iklan pop up cenderung kurang relevan dengan
konten yang sedang dilihat oleh pengguna. Ini sering kali disebabkan oleh
metode penargetan yang tidak efektif, sehingga pengguna tidak merasa tertarik
untuk berinteraksi dengan iklan tersebut.
4. Potensi Malware
Beberapa iklan pop up yang tidak diatur dengan baik
dapat menjadi sarang potensial untuk malware dan perangkat lunak berbahaya
lainnya. Pengguna perlu berhati-hati saat mengklik iklan semacam ini.
Analisis Dampak dan Akibat dari Iklan Pop Up
Iklan pop up mungkin memiliki manfaat bagi pemasar, terutama dalam hal
mendapatkan perhatian pengguna. Namun, kita harus mempertimbangkan dampak
negatif yang lebih besar yang dimilikinya. Analisis berikut ini menggambarkan
mengapa jenis iklan ini menjadi begitu dibenci:
1. Membuat Persepsi Negatif
Nah, iklan pop up seringkali dianggap sebagai upaya
memaksa dan memaksa pengguna untuk berinteraksi. Ini menciptakan persepsi
negatif terhadap merek yang menggunakan iklan ini.
2. Peningkatan Pengguna Adblocker
Sebagai respons terhadap iklan pop up
yang mengganggu, pengguna semakin cenderung untuk menggunakan perangkat
pemblokir iklan. Ini berdampak negatif pada pemasar yang bergantung pada iklan
online untuk mencapai audiens mereka.
3. Penurunan Kredibilitas
Pengguna online cenderung lebih percaya situs
web dan merek yang memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Iklan pop
up yang mengganggu dapat merusak kredibilitas dan reputasi merek.
Kesimpulan dan Resolusi
Dalam dunia periklanan digital, iklan pop up mungkin telah menarik banyak perhatian
pengguna, hal ini terjadi dengan adanya konsekuensi negatif. Mereka mengganggu pengalaman pengguna, memperlambat situs
web, kurang relevan, dan meningkatkan risiko keamanan. Dengan pertumbuhan
penggunaan perangkat pemblokir iklan, pemasar perlu memikirkan strategi
periklanan yang lebih baik dan ramah pengguna. Iklan pop up mungkin tidak lagi
menjadi pilihan yang efektif dalam mencapai tujuan ini.
Dengan menghindari iklan pop up dan beralih ke strategi periklanan yang lebih
baik, pemasar dapat membangun hubungan yang lebih positif dengan pengguna
internet dan memastikan bahwa merek mereka diterima dengan lebih baik di dunia
digital yang terus berkembang.
Penulis: Lesunk Media Disunting pada: 9 November 2023, 14:20
Disclaimer, ini hanya sebuah analisis, penelitian, atau pendapat sebagian orang saja, untuk fakta di lapangan mungkin tidak seperti itu. Sebelum mengetahui bahaya dari Paylater, kita pahami dahulu
apa itu paylater.
Apa itu Paylater?
Paylater adalah layanan keuangan yang
memungkinkan pengguna untuk membeli barang atau jasa tanpa membayar secara
tunai pada saat transaksi, melainkan membayar nanti pada tanggal jatuh tempo
tertentu. Ini mirip dengan sistem kredit, di mana pengguna dapat melakukan
pembelian dan kemudian membayar tagihannya dalam jangka waktu tertentu setelah
transaksi. Paylater umumnya tersedia dalam bentuk aplikasi perangkat lunak
yang dapat diunduh di HP kita.
Cara Kerja Paylater
Cara kerja dari layanan Paylater adalah
sebagai berikut:
1. Pemilihan Barang atau Jasa
Pengguna memilih barang atau jasa yang ingin
dibeli, seperti barang-barang elektronik, pakaian, makanan, atau layanan
lainnya.
2. Transaksi
Pengguna melakukan transaksi seperti biasa,
tetapi saat pembayaran, mereka memilih opsi "Paylater" daripada membayar
secara tunai.
3. Pembayaran Tertunda
Tagihan pembayaran akan ditunda hingga tanggal
jatuh tempo tertentu, yang biasanya adalah beberapa minggu setelah tanggal
transaksi. Pengguna memiliki waktu untuk menyiapkan uang untuk membayar
tagihan ini.
4. Bunga dan Biaya
Layanan Paylater sering kali mengenakan bunga
atau biaya administrasi yang harus dibayar oleh pengguna. Ini adalah salah
satu cara mereka menghasilkan uang.
5. Pembayaran
Pada tanggal jatuh tempo, pengguna diharuskan
untuk membayar tagihan sesuai dengan jumlah yang mereka belanjakan, termasuk
bunga dan biaya yang mungkin dikenakan.
Fenomena Paylater
Paylater adalah fenomena yang semakin populer
di kalangan masyarakat. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk membeli barang
atau jasa secara kredit, dengan opsi untuk membayar nanti. Namun, seiring
dengan popularitasnya, paylater juga membawa sejumlah risiko yang serius.
Beberapa dari risiko ini bahkan dapat melebihi manfaatnya.
Risiko dan Bahaya Paylater
Salah satu risiko utama yang perlu diwaspadai
adalah bunga yang sangat besar. Menurut Kementerian Keuangan Republik
Indonesia, bunga yang dikenakan oleh layanan paylater dapat mencapai tingkat
yang sangat tinggi. Ini berarti pengguna dapat dengan mudah terjerat dalam
utang yang terus bertambah akibat bunga yang menumpuk. Terkadang, bunga
tersebut bahkan dapat melebihi jumlah yang awalnya dipinjamkan kepada
pengguna.
Tak hanya itu, pengguna paylater seringkali
menjadi korban praktik spam dan teror dari pihak layanan. Mereka dapat
mengirimkan pesan teks atau panggilan yang tidak diinginkan, bahkan setelah
pengguna mengganti nomor atau memblokir nomor tersebut. Ancaman dan tekanan
juga seringkali menjadi masalah, dengan beberapa pihak layanan paylater
mengancam untuk membongkar atau melanggar privasi pengguna, yang dapat
berdampak serius pada kesejahteraan mental mereka.
Sebuah artikel dari Akurat.co mengingatkan
kita bahwa pengguna paylater harus benar-benar memahami risiko yang terlibat
sebelum mengaktifkan layanan ini. Ini mencakup risiko bunga yang tinggi,
risiko jatuh ke dalam utang yang sulit dibayar, dan risiko terkena praktik
penagihan yang tidak etis.
Bahkan, ada kasus di mana pelaku paylater
telah meneror keluarga atau kerabat korban. Ini terjadi karena pelaku dengan
mudahnya dapat mengakses data pribadi dari pengguna, seperti nomor telepon dan
alamat. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dan betapa pentingnya
berhati-hati dalam penggunaan layanan paylater.
Oleh karena itu, pengguna paylater harus bijak
dalam memanfaatkan layanan ini. Mereka harus memahami risiko dan ancaman yang
terkait dengannya. Selain itu, pengawasan yang lebih ketat dari pihak
berwenang mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan melindungi
hak-hak konsumen.
Penulis: Lesunk Media Disunting pada: 25 Oktober 2023, 11:21
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Republik Indonesia -
PAYLATER DENGAN SEGUDANG RESIKONYA:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bandung/baca-artikel/15565/PAYLATER-DENGAN-SEGUDANG-RESIKONYA.html
(diakses pada 25 Oktober 2023)
Akurat.co - Risiko Pakai Paylater: Kenali Bahayanya Sebelum Mengaktifkan:
https://www.akurat.co/keuangan/1302997371/risiko-pakai-paylater-kenali-bahayanya-sebelum-mengaktifkan
(diakses pada 25 Oktober 2023)
CNN Indonesia - Memahami Risiko dan Bahaya Pakai Paylater:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211202095127-78-728857/memahami-risiko-dan-bahaya-pakai-paylater
(diakses pada 25 Oktober 2023)
CNBC Indonesia - Waspada Paylater, Bisa Jadi Ancaman Buat Kalian:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220509113714-37-337407/waspada-paylater-bisa-jadi-ancaman-buat-kalian
(diakses pada 25 Oktober 2023)
Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan
teknologi telah membawa kita pada titik di mana dunia realitas dapat
dimanipulasi menjadi seolah nyata. Teknologi Deep Fake, yang didukung oleh
kecerdasan buatan, telah menjadi alat canggih yang mampu memodifikasi atau
membuat video, gambar, dan rekaman audio dengan mulus. Implikasi dari
teknologi jenis ini sangat menarik sekaligus meresahkan, karena dapat mengecoh
batas antara yang asli dan juga yang palsu. Dalam postingan blog ini, kita
akan membahas perkembangan teknologi ini secara mendalam, sekaligus
mengeksplorasi penerapannya di berbagai bidang, dan membahas implikasi etika
dan sosial yang muncul dari teknologi tersebut.
Apa itu Deep Fake?
Teknologi deepfake adalah konsep berkembang
yang menggunakan kecerdasan buatan dan algoritma untuk membuat konten video,
gambar, atau audio yang tampak asli namun sebenarnya palsu atau di rekayasa.
Hal ini melibatkan penggunaan jaringan saraf manusia untuk menganalisis data
seperti ekspresi wajah, suara, dan gerakan tubuh untuk membuat simulasi
meyakinkan. YAng mana hal tersebut cocok untuk hiburan, dan kreativitas
lainnya.
Perkembangan Deep Fake
Teknologi deepfake telah menarik banyak
perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena kemampuannya memanipulasi
dan mengubah kenyataan dengan cara yang sangat meyakinkan. Meskipun implikasi
etis dari teknologi palsu masih diperdebatkan secara luas, tidak dapat
disangkal bahwa potensi penerapannya ada di berbagai bidang. Salah satu
penerapan terpenting dari teknologi palsu adalah dalam industri hiburan.
Dengan teknologi Deep Fake, pembuat film dapat dengan mudah mengganti aktor
dengan rekreasi digital atau menciptakan efek visual realistis yang
sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Hal ini membuka kemungkinan baru bagi
produser film dan seniman efek visual, memungkinkan mereka mewujudkan
visi kreatif mereka dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Bidang lain di mana teknologi Deep Fake
membuat terobosan adalah jurnalisme dan media. Dengan menggunakan algoritma
palsu, kantor berita dan media dapat membuat video dan rekaman audio
yang menyerupai tokoh masyarakat, sehingga dapat bersifat informatif dan
menghibur. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai keandalan dan
keaslian informasi yang diberikan kepada publik, karena deepfake dapat
digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah atau memanipulasi opini
publik.
Teknologi ini juga dapat diterapkan
dalam pendidikan dan pelatihan. Misalnya, dapat digunakan untuk membuat
simulasi interaktif dan lingkungan virtual untuk tujuan pendidikan. Misalnya,
mahasiswa kedokteran dapat melakukan operasi kompleks pada pasien virtual yang
dibuat menggunakan teknologi palsu, sehingga mereka dapat memperoleh
pengalaman berharga dalam lingkungan yang aman dan terkendali.
Selain itu disisi marketing, teknologi
deepfake berpotensi merevolusi industri periklanan dan pemasaran. Pengiklan
dapat menggunakan Deep Fake untuk membuat iklan yang dipersonalisasi dan
interaktif yang disesuaikan dengan minat dan preferensi masing-masing
konsumen. Tingkat personalisasi dan interaksi ini dapat meningkatkan
efektivitas kampanye periklanan dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara
signifikan.
Meskipun penerapan teknologi ini sangat luas
dan menawarkan peluang menarik, penting untuk kita berhati-hati. Potensi
penyalahgunaan dan implikasi etika seputar teknologi deepfake tidak boleh
diabaikan. Seiring dengan kemajuan teknologi, penting bagi masyarakat untuk
menetapkan pedoman dan peraturan untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi
individu dari kemungkinan bahaya.
Berikit ini kami jelaskan dampak positif dan negatif dari
Deep FAke:
Dampak Positif Deep Fake
Nah, jadi ada banyak dampak positif dari Deep
Fake, apa sajakah itu? Ini dia:
1. Hiburan dan Kreativitas
Deepfake dapat digunakan dalam industri
hiburan untuk menciptakan efek khusus yang lebih realistis dan menciptakan
karakter digital yang tampak hidup. Hal ini memungkinkan para pembuat film dan
seniman visual untuk menghasilkan konten yang lebih menarik.
2. Pengajaran dan Pelatihan
Deepfake dapat digunakan untuk simulasi dalam
pelatihan medis, militer, atau keamanan. Ini dapat membantu profesional
belajar bagaimana menghadapi situasi tertentu tanpa risiko nyata.
3. Pemberitaan dan Edukasi
Deepfake dapat digunakan untuk membuat materi
edukasi yang lebih menarik dan berinteraksi. Misalnya, karakter beranimasi
yang menggunakan deep learning untuk menjawab pertanyaan siswa atau
menjelaskan konsep kompleks.
4. Penelitian dan Pengembangan
Deepfake dapat digunakan dalam penelitian
ilmiah dan pengembangan teknologi. Misalnya, dalam pengolahan citra medis
untuk mendeteksi penyakit.
Dampak Negatif Deep Fake
Nah, namun juga Deep Fake ini memberikan
dampak yang kontroversial seperti disinformasi atau biasa kita sebut dengan
Hoax, kejahatan dunia maya, dan propaganda politik. Deepfake
memungkinkan wajah seseorang dimasukkan ke dalam tubuh orang lain,
mengubah perkataannya dan menciptakan skenario fiksi yang terlihat realistis,
sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai privasi, keamanan, dan
penyalahgunaan. Penting untuk meningkatkan kesadaran, mendorong penggunaan
yang bertanggung jawab, dan mengembangkan cara untuk mendeteksi dan memerangi
konten yang menyesatkan secara efektif.
Kesimpulan
Untuk mengakhiri penjelasan mengenai teknologi
Deep Fake, kita dapat menyimpulkan bahwa meskipun teknologi ini membuka pintu
bagi banyak potensi penerapan yang luar biasa, implikasi dan risiko
etika. Risiko penyalahgunaan masih menjadi perhatian utama. Teknologi Deep
Fake telah mendobrak batasan kreativitas dalam industri hiburan, memberikan
alternatif menarik dalam dunia jurnalisme dan media, serta membantu
meningkatkan pengalaman belajar dan pelatihan. Dalam periklanan, ini
menawarkan peluang signifikan untuk personalisasi. Namun, kemungkinan
menyebarkan informasi palsu dan melanggar privasi pribadi menjadi
ancaman serius.
Seiring berkembangnya teknologi, masyarakat
harus menemukan keseimbangan yang tepat antara inovasi dan perlindungan.
Pentingnya peraturan yang baik, panduan etika dan kesadaran masyarakat tidak
boleh diabaikan. Melalui pendekatan yang hati-hati dan kolaborasi yang erat,
kita dapat memanfaatkan potensi positif dari teknologi pemalsuan mendalam
sambil menjaga integritas, keamanan, dan kepercayaan di dunia teknis yang
jumlah dan koneksinya semakin meningkat.